Kurikulum Gabungan

Metode tarbiyah salaf merupakan warisan pendidikan para ulama terdahulu yang menekankan kedekatan antara guru dan murid, keikhlasan dalam menuntut ilmu, serta pembentukan akhlak yang mulia melalui keteladanan langsung. Tradisi ini tampak dalam sistem halaqah dan sorogan, di mana murid belajar langsung dari guru dengan penuh kesabaran dan ketekunan, serta penguatan adab yang menjadi ruh utama proses pendidikan. Pola ini terbukti melahirkan ulama yang bukan hanya faqih dalam ilmu, tetapi juga teguh dalam prinsip dan luhur dalam akhlak.

Adapun pendidikan kontemporer yang diintegrasikan dalam perkuliahan ini lebih diarahkan pada praktik mendidik yang efektif sesuai kebutuhan zaman. Seorang murobbi dituntut untuk tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga mampu merancang pembelajaran yang menarik, komunikatif, dan relevan dengan kondisi murid. Pendekatan ini mencakup kemampuan menggunakan metode pengajaran variatif—seperti diskusi, simulasi, studi kasus, dan problem solving—sehingga murid tidak hanya menerima ilmu secara pasif, tetapi juga aktif berpikir, bertanya, dan berlatih menyelesaikan masalah. Selain itu, seorang pendidik juga dibekali dengan keterampilan manajemen kelas, kepekaan dalam memahami perbedaan karakter dan latar belakang murid, serta kecakapan dalam memberikan bimbingan personal ketika murid menghadapi kesulitan belajar maupun masalah pribadi yang memengaruhi perkembangan mereka. Dengan demikian, pendidikan kontemporer dalam konteks ini menekankan aspek praktis seorang guru: bagaimana cara menyampaikan ilmu dengan efektif, bagaimana membangkitkan motivasi murid, dan bagaimana menghadapi problematika pendidikan dengan solusi yang bijak.

Sinergi antara tarbiyah salaf yang menjaga ruh keilmuan klasik dengan pendidikan kontemporer yang berorientasi pada keterampilan mengajar ini diharapkan melahirkan sosok murobbi yang paripurna. Ia tidak hanya ahli dalam ilmu dan berkarakter salafus shalih, tetapi juga profesional dalam mendidik, sehingga mampu menghadirkan pendidikan Islam yang relevan, hidup, dan memberi jawaban atas tantangan zaman. Dengan model seperti ini, Ma’had Aly berharap dapat menjadi pusat kaderisasi pendidik dan dai yang berperan aktif dalam membangun generasi berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi realitas kehidupan modern.